Morning Devotion GP Kids – 28 Maret 2022

Yakobus 3:16
“Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.”

Selamat pagi anak-anak GP Kids…

Pernahkah kalian merasa iri hati terhadap sesuatu yang dimiliki orang lain? Mungkin kita pernah iri karena kakak atau adik kita punya mainan atau pakaian yang lebih bagus dari punya kita. Mungkin kita pernah iri kepada teman kita di sekolah yang bisa dapat nilai lebih bagus di sekolah. Atau mungkin kita pernah iri kepada saudara, teman, bahkan youtuber yang punya rumah lebih bagus dan mewah dari rumah kita. Memang di zaman sekarang di mana semua orang suka memamerkan apa yang mereka punya di media sosial, sangat mudah bagi kita buat merasa iri hati. Tentunya kita tau kalau iri hati adalah sebuah dosa. “Jangan mengingini milik orang lain” adalah perintah yang terakhir dalam 10 perintah Allah. Namun seringkali kita menganggap iri hati sebagai sesuatu yang sepele dan biasa-biasa saja (toh saya tidak merugikan orang lain).

Firman Tuhan dalam Yakobus 3:13-18 menjelaskan bahaya dari iri hati. Iri hati disebut sebagai sumber dari “kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” Wow, sampai bisa begitu jeleknya dampak dari iri hati? Mengapa bisa demikian? Jawabannya adalah karena iri hati sebenarnya didasari oleh keinginan untuk “mementingkan diri sendiri”. Ketika kita iri akan sesuatu, berati kita merasa diri kita layak memiliki hal yang Tuhan tidak/belum berikan kepada kita. Kita tidak puas dan mensyukuri berkat yang Tuhan sudah berikan, hingga tanpa kita sadari iri hati kita akan berlanjut ke dosa-dosa lain: bertengkar, mencontek, marah kepada orang tua, bahkan mencuri.

Lalu bagaimana caranya supaya kita tidak iri hati? Dengan bersyukur kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan sudah memberi setiap kita berkat terbaik menurut kekayaan dan kemulian-Nya (Filipi 4:19). Selain itu kita harus ingat bahwa terlebih dari segala berkat duniawi (barang-barang, kepandaian, kemewahan), Tuhan sudah memberi kita semua berkat terbesar, yaitu berkat pengampunan dan keselamatan melalui penebusan Tuhan Yesus di kayu salib.
Dengan demikian, kita akan hidup dengan tidak bergantung pada apa yang kita punya atau tidak punya, tapi bersandar sepenuhnya pada pimpinan dan penyertaan Tuhan.

Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk hidup penuh dengan ucapan syukur atas segala berkat yang Tuhan berikan bagi kita. Tuhan Yesus memberkati adik-adik sekalian.

-Ko Dimas-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.