Renungan, 21 Juli 2022
1 Yohanes 2:6
“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
Selamat pagi anak-anak GP Kids.
Dalam kehidupan kalian, adakah sosok atau figur yang menjadi panutan kalian? Adakah sosok atau figur yang kalian ingin ikuti tingkah lakunya, kebiasaanya, atau bahkan penampilannya? Mungkin itu papa, mama, kakak, atau mungkin artis idola kalian? Manusia sejak kecil memang punya kecenderungan ingin meniru orang yang mereka kagumi. Jika kalian perhatikan adik atau saudara kalian yang masih balita, mereka seringkali ingin mengikuti kata-kata dan tingkah laku orang-orang sekitarnya.
Meskipun mungkin ada banyak orang yang menjadi panutan dalam hidup kita, sebagai anak-anak Tuhan kita dipanggil untuk mengikuti seseorang: Tuhan Yesus Kristus. Ayat di atas bahkan berkata bahwa kita yang ada di dalam Dia, wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Artinya kita harus hidup meneladani sifat-sifat Tuhan Yesus seperti kasih, pengorbanan, dan kesucian-Nya. Gaya hidup meneladani kehidupan Kristus adalah ciri utama seseorang yang sungguh-sungguh mengenal Tuhan (ay. 4). Dalam bertingkah laku, anak-anak Tuhan harus selalu bertanya kepada dirinya sendiri: apakah tingkah lakuku mencerminkan sifat-sifat Tuhan Yesus?
Mungkin kalian berpikir, wah berat sekali ya, mana mungkin kita bisa hidup sama seperti Tuhan Yesus? Memang benar kita tidak bisa hidup sepenuhnya seperti Tuhan Yesus. Kita adalah manusia yang penuh dengan kelemahan, sedangkan Tuhan Yesus adalah Allah Anak yang sempurna. Selain itu kita masing-masing diberi tugas dan panggilan yang berbeda-beda. Tuhan Yesus datang kedunia untuk mati menebus dosa-dosa seluruh orang percaya, tetapi kita dipanggil untuk menjadi saksi-saksi atas karya penebusan itu. Kita juga harus ingat bahwa kita bisa hidup meneladani Kristus dengan baik bukan dengan kekuatan kita sendiri, namun dengan kita “ada dalam Dia”, yang artinya mengandalkan dan bergantung sepenuhnya kepada kuasa Tuhan melalui Roh Kudus yang ada di setiap kita.
Jika kalian mengikuti kebaktian umum di Gereja, sebelum pulang kita diajak untuk mengucapkan komitmen pemuridan: “Kami bersaksi bahwa tak seorangpun dapat sungguh-sungguh mengenal Kristus kecuali ia yang mengikuti-Nya setiap hari dalam kehidupan”.
Dengan anugerah Tuhan dan pimpinan Roh Kudus, kiranya inilah yang menjadi kerinduan kita semua.
Tuhan Yesus memberkati anak-anak sekalian.
-Ko Dimas