Morning Devotion GP Kids – 2 September 2022

Renungan, 2 September 2022

☘️ Amsal 25:28
Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.

🙋🏼‍♀️Morning anak-anak yang dikasihi & mengasihi Tuhan 🙏🏻

Pada jaman dahulu tiap kota atau kerajaan punya pagar dari tembok yang pastinya sangat kuat. Masih ingat tembok Yerikho? Tembok yang begitu tebal dan kokoh, supaya penduduk Yerikho hidup aman dan tentram dari serangan musuh.
Bayangkan kalau rumah kita tembok/dindingnya roboh, pasti kita merasa tidak aman dan tidak nyaman 🙏🏻
Begitu juga dengan hidup kita. Kita boleh saja punya kepandaian yang luar biasa/genius, kekuatan yang luar biasa, kekayaan yang berlimpah-limpah, tapi kalau kita tidak dapat mengendalikan diri kita maka semuanya justru akan merusak/menghancurkan hidup kita.
Contohnya: pelaku pembobolan/pencurian uang yang ada di rekening bank International adalah orang Indonesia yang pastinya pinter/mahir di computer.

Pagi ini kita akan belajar bersama bagaimana kita bisa mengendalikan diri kita, yaitu dengan belajar mengendalikan pikiran kita.
Karena semua yang kita pikirkan akan mendorong/mempengaruhi hati kita dan menggerakan keinginan, perkataan juga perbuatan kita.
Pikiran kita adalah medan pertempuran antara yang benar/baik dan yang jelek/negatif.
Jadi betapa pentingnya kita mengisi pikiran kita dengan: semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akanmenyertai kamu (Filipi 4:8-9).

Inilah yang memampukan kita untuk bisa mengendalikan diri kita dari semua kejatuhan, yaitu dengan setia merenungkan Firman Tuhan dan belajar melakukannya.
Misalnya, suatu hari kita terlambat bangun kemudian Papa/Mama kita sudah berusaha untuk membangunkan kita berkali-kali, tapi karena kita masih mengantuk, jadi kita tetap saja tidur. Kemudian Papa/Mama mulai marah dan mungkin berlaku kasar pada kita. Lalu bagaimana reaksi kita? Ikutan marah? Membalas kekerasan mereka, dan berpikir Papa/Mamaku jahat, otoriter! Serta membuat kita makin sakit hati dan benci pada mereka.
Atau kita memilih memikirkan yang benar dan baik?
Dengan menyadari mereka marah karena sayang kepadaku, supaya aku bisa belajar disiplin waktu, dan belajar mengendalikan keinginan tidur lebih lama. Karena ini semua bisa merusak masa depanku juga hidupku, dan akan membuat aku menjadi orang yang semau gue dan tidak terkendali. Seperti Firman Tuhan pagi ini; “hidup kita jadi seperti kota yang roboh temboknya.”🙏🏻

🌺 Mari awali setiap hari dengan mengisi pikiran kita dengan Firman Tuhan dan menyerahkan hidup kita dikendalikan oleh Tuhan.
Hingga hidup kita bisa menjadi berkat bagi keluarga juga sesama 🙏🏻

❤️ Jesus loves & bless you all ❤️

🙏🏻 Tante Endang 🙏🏻

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.