Devotion, 12 November 2022
Yohanes 10:11
“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.”
Selamat pagi adik-adik GP Kids.
Di dalam Alkitab, ada banyak sebutan yang diberikan bagi Tuhan Yesus. Di ayat diatas kita menemukan salah satu sebutan Tuhan Yesus yang sering kita dengar: Gembala yang baik. Mengapa Tuhan Yesus menyebut dirinya dengan sebutan demikian?
Kita yang tinggal di kota Semarang di zaman sekarang mungkin tidak pernah melihat orang yang berprofesi sebagai gembala, tetapi gembala adalah suatu pekerjaan yang umum ditemui di Israel pada zaman itu. Tugas seorang gembala adalah menjaga dan merawat kawanan ternak, biasanya domba, agar tidak tersesat dan terhindar dari ancaman bahaya. Tuhan Yesus menyebut dirinya sebagai “Gembala yang baik” untuk menggambarkan tugas Tuhan Yesus dalam menjaga, menuntun, bahkan sampai rela mati untuk menyelamatkan kita. Di satu sisi, istilah ini juga menggambarkan posisi kita anak-anak Tuhan sebagai kawanan domba. Domba adalah hewan yang sangat lemah. Ketika ada serigala yang datang dan ingin memangsa kawanan domba, satu-satunya harapan untuk domba agar dapat selamat adalah ketika ada seorang gembala yang mengusir serigala itu. Domba juga mudah tersesat. Ketika domba pergi dari kandangnya untuk mencari makan di padang rumput, seringkali mereka tidak tahu jalan pulang, dan harus digiring oleh gembala untuk kembali ke kandangnya lagi.
Seperti demikianlah kehidupan kita. Kita semua adalah manusia yang telah jatuh kedalam dosa dan penuh dengan kelemahan. Tanpa pimpinan Tuhan Yesus sang gembala kita, hidup kita akan tersesat ke jalan yang salah. Tanpa perlindungan Tuhan Yesus sang Gembala kita, iblis akan dengan mudah menyerang kita dan membawa kita ke dalam pencobaan. Tuhan Yesus adalah satu-satunya harapan kita untuk dapat menjalani hidup di dunia yang penuh dengan cobaan dan tantangan.
Kiranya perenungan ini mengingatkan kita untuk selalu bergantung kepada Dia sang Gembala kita, dan senantiasa beryukur atas kasih-Nya yang begitu besar sampai rela mati menebus dosa-dosa kita di atas kayu salib. Tuhan memberkati adik-adik sekalian.
-Ko Dimas