Devotion 7 April 2023
Roma 5:8
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Karena terlalu beratnya penderitaan yang harus Yesus tanggung, sampai-sampai Yesus berdoa sebanyak tiga kali di taman Getsemani dengan kata-kata yang sama, “Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39).
Oleh karena ketaatan-Nya, Yesus menyerahkan beban-Nya sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan. Dan karena ketaatan-Nya, Yesus beroleh peninggian dari Tuhan: dikaruniai nama di atas segala nama dan diberikan pada-Nya kuasa, baik di bumi maupun di sorga.
Taat berarti kita memegang erat firman itu, menaruhnya dalam hati, dan menjadikannya bagian dalam hidup kita. Dengan kata lain kita melakukan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa kita harus taat? Ketaatan sejati dimulai dari kasih Tuhan kepada kita, Tuhan yang mengasihi kita lebih dulu dan rela mati untuk kita ketika kita masih berdosa (ayat nas). Suatu anugerah yang luar biasa. Inilah yang harus menjadi dasar ketaatan kita kepada Tuhan. Kita taat kepada Tuhan bukan karena terpaksa, tapi karena kita menyadari betapa Dia sangat mengasihi kita, bahkan rela mengorbankan nyawa-Nya untuk kita.
Dunia juga melakukan ketaatan, tetapi ketaatan yang di lakukan ada unsur keterpaksaan, orang taat karena beroleh imbalan atau upah. Tetapi sebagai orang percaya kita harus taat kepada Tuhan apa pun kondisinya. Jangan sampai hanya karena masalah, sakit, penderitaan, atau kesesakan yang terjadi, kita berubah sikap tidak lagi taat kepada-Nya.
Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, jadi anak-anak lakukan ketaatan kita kepada Tuhan.
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”(Yoh 15:13)
Tuhan Yesus mengasihi kita semua ❤
⚘️Tante Sulis⚘️