Devotion, 8 April 2023
Kejadian 22:13-14
Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.”
Selamat pagi adik-adik GP Kids.
Ayat di atas diambil dari cerita yang tentu sudah tidak asing bagi kita, ketika Allah menyuruh Abraham untuk mempersembahkan anaknya Ishak sebagai korban bakaran di Gunung Moriah (Kejadian 22:2). Perintah Allah ini tentunya sangat sulit dipahami oleh Abraham. Kita ingat bahwa Abraham dan Sarah istrinya begitu lama menantikan keturunan. Namun di usianya yang sudah tua dan belum mempunyai anak, Allah berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan sangat banyak seperti bintang di langit dan pasir di tepi laut. Setelah melalui berbagai pergumulan, janji Allah digenapi melalui kelahiran seorang anak laki-laki, Ishak. Abraham sangat mengasihi Ishak, karena itu adalah anaknya satu-satunya yang sudah lama dinanti-nantikan. Betapa terkejut dan sedihnya Abraham ketika Allah malah kemudian menyuruh supaya Ishak dipersembahkan sebagai korban bakaran.
Tetapi dengan iman Abraham taat dan tetap mempercayai janji Allah. Dia membawa Ishak ke Gunung Moriah, membuat mezbah bakaran, mengikat Ishak dan menaruhnya di atas mezbah. Namun di saat terakhir, Allah memanggil Abraham dan memberi tahunya agar tidak jadi mempersembahkan Ishak. Dan sebagai gantinya, Allah menyediakan seekor domba jantan yang tanduknya tersangkut dalam belukar, untuk dipersembahkan sebagai korban bakaran.
Dari cerita ini kita belajar akan iman Abraham yang tetap taat dan beriman kepada Allah dalam segala keadaan. Pantas rasanya jika Abraham disebut sebagai “bapak orang beriman”. Namun selain itu, cerita ini sebenarnya menunjuk kepada rencana keselamatan Allah bagi umat manusia. Kita semua manusia telah jatuh dalam dosa dan sepantasnya menerima hukuman, tetapi Allah dalam kasih-Nya yang begitu besar menyediakan seorang pengganti untuk menanggung dosa-dosa kita. Dan lebih luar biasanya lagi, domba penggantinya adalah Tuhan Yesus, Anak Allah satu-satunya. Peristiwa ini terjadi di Jumat Agung, dua ribu tahun yang lalu, ketika Tuhan Yesus ditangkap, disiksa, dihina, hingga akhirnya mati di atas kayu salib. Mahkota duri yang dipakai Tuhan Yesus melambangkan, bahwa Dia lah domba jantan yang tanduknya tersangkut dalam belukar.
Pengorbanan dan kematian Tuhan Yesus adalah bukti cinta kasih Allah yang begitu besar bagi umat manusia. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2 Korintus 5:21). Sudahkah kita semua bersyukur akan cinta kasih Allah? Sudahkah kita meresapi mulianya pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib untuk menggantikan kita? Marilah kita memakai momen Jumat Agung yang baru saja kita peringati kemarin untuk mensyukuri dan merenungkan kasih Allah bagi kita semua.
Tuhan memberkati adik-adik sekalian.
~ Ko Dimas