Kebaktian Umum GKMI Gloria Patri Minggu, 23 Januari 2022 – Oleh: Ibu Vonny Rumagit

Membangun Keluarga Sesuai Karakter Kristus
“Kita Mengasihi, Karena Allah Lebih Dahulu Mengasihi Kita”
(1 Yohanes 4:19)

Seorang pendeta ketika melayani ibadah pemberkatan pernikahan, ia memberikan tiga hadiah kepada pasangan tersebut. Hadiah itu berbentuk Alkitab, sapu tangan dan miniatur berbentuk penyiram tanaman. Tiga benda itu sebenarnya adalah pengingat, hal-hal penting yang tidak boleh kita lupakan dalam membangun sebuah keluarga.

  1. Keseriusan dosa dan kasih Allah
    Alkitab dan kebenarannya adalah pedoman hidup sebuah keluarga. Kita menurunkan kebiasaan membaca Alkitab kepada anak-anak kita. Biasanya berita utama yang ingin kita sampaikan kepada anak-anak kita adalah bahwa Tuhan Yesus mengasihimu, bahwa kasih Tuhan itu sangat besar. Ada satu bagian yang tidak boleh kita lewatkan ketika mengenalkan kasih Tuhan yang besar itu. Yaitu keseriusan dosa. Kita tidak akan menghargai kasih Tuhan yang menyelamatkan kita, kalau kita tidak tahu kita diselamatkan dari apa.
  2. Penerimaan dan Pertumbuhan
    Keseriusan dosa merusak hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia dengan alam. Setelah kita diselamatkan secara STATUS kita berubah. Kita bukan lagi tawanan dan hamba dosa. Tapi karena kita tinggal di dunia yang berdosa dan masih memakai tubuh dosa, kita masih bisa jatuh, gagal dan lemah.

Di sinilah kita perlu sapu tangan. Melihat pasangan, anak dan siapapun yang menyakiti atau menyebalkan, pakai sapu tangan kasih dan penerimaan. Dengan menyadari, kita masih hidup di dunia berdosa. Tuhan Yesus memahami kelemahan-kelemahan kita, menerima kita dan mengasihi kita. Dia menghapus air mata kita kesedihan, kesepian, dan semua rasa bersalah.

Tuhan menerima kita apa adanya, tapi tidak membiarkan kita seadanya. Di sinilah kita perlu penyiram tanaman. Kita mendampingi keluarga kita berproses dengan Tuhan. Tuhan bekerja di dalam hatinya, dan tumbuh buah-buah. Kita menyirami, memberi kepercayaan, memberi ruang untuk mereka memunculkan versi terbaik dirinya.

Karakter Allah yang kita mau belajar di sini, lagi-lagi adalah kasih-Nya yang besar, sehingga kita bukan sekadar diselamatkan, kita dibentuk makin serupa dengan-Nya. (VEJ)

Kebaktian Umum GKMI Gloria Patri Minggu, 16 Januari 2022 – Oleh: Sdr. Joseph Wisesa N

Mengenal Allah, Mengenal Yesus Kristus
Yohanes 17:1-5

Shalom Aleichem, seluruh jemaat GKMI Gloria Patri yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Jemaat, tema khotbah yang kita akan pelajari bersama pada kesempatan kali ini adalah “Mengenal Allah, Mengenal Yesus Kristus.” pertanyaannya bagi kita semua tentu yang (1) Apa yang dimaksud dengan “Mengenal Allah, Mengenal Yesus Kristus”? dan (2) Apa yang Tuhan minta gumuli dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari kita?

Jemaat sekalian, dalam Injil Yohanes ini, dipaparkan bahwa ada tiga kali Yesus berdoa. (1) saat di makam Lazarus (Yoh. 11:41-42), (2) pada saat Yesus didekati oleh orang-orang Yunani (Yoh. 12:27-28), dan (3) setelah perjamuan terakhir (Yoh. 17:1-26). Jemaat, Tujuan Yesus di pasal ini dan pasal sebelumnya adalah untuk mempersiapkan murid-murid-Nya, karena Ia sebentar lagi secara fisik tidak lagi bersama-sama dengan mereka.

Yesus yang meminta dimuliakan Allah, mungkin bagi beberapa di antara kita sulit memahaminya, tetapi hal yang Yesus lakukan seperti gambaran seorang anak yang ingin dibelikan makanan atau mainan favoritnya atau mengikuti jalan ayahnya.

Sangat jelas disini betapa intimnya dan menyatunya RELASI antara Bapa dengan Yesus dan Yesus dengan Bapa, tidak terpisahkan. Dengan demikian RELASI dan PENGENALAN akan Dia itu penting. TUHAN meminta kita jangan hanya mengenal Yesus, tetapi juga mengenal Dia. Dengan kata lain, Ia meminta kita untuk mengenal keduanya, bahkan Ia juga meminta kita untuk membangun relasi yang benar, baik dan sehat di dalamnya. Mengapa demikian? karena dengan pengenalan dan relasi yang benar, baik, dan sehat adalah esensi dan fondasi kita berhubungan dengan Allah.

JALAN-JALAN KE KOTA SEMARANG UNTUK MENIKMATI KULINER KHAS 
MAMPIR KE KOTA LAMA SEMBARI MINUM SAPARELLA
OYYY JEMAAT SEMUANYA KALO MAU DIKENAL BAPA DAN YESUS
YUKK KENALI DAN BERELASILAH DENGAN DIA SETIAP HARI DALAM HIDUP KITA

Kebaktian Umum GKMI Gloria Patri Minggu, 2 Januari 2022 – Oleh: Bp. Herdyawan Yoga K

Keluarga yang Mengandalkan Tuhan
Yeremia 17:7; Amsal 3:5

Sebagaimana nama penulisnya, bacaan kita hari ini diambil dari kitab Yeremia. Yeremia, seorang yang hidup di masa Kerajaan Israel telah terbagi dua ini muncul sebagai Nabi yang lebih dari empat puluh tahun melayani dan menyampaikan nubuat tentang masa depan bangsa pilihan Tuhan. Kehadiran Yeremia sebagai Nabi semestinya membawa harapan baru di tengah kemerosotan moral dan relasi dengan Tuhan yang dijalani bangsa Yehuda. Namun seruan pertobatan, dan bukan sekadar mengetahui atau menyesali dosa dari Yeremia ini tidak mendapat respon tepat dari bangsa pilihan Tuhan itu.

Yehuda semestinya adalah bangsa yang menerima sebuah keistimewaan tersendiri. Betapa tidak, bangsa ini terikat dan terlekat di dalam perjanjian yang Allah sendiri sampaikan. Janji berkat Tuhan telah berikan kepada mereka, namun nyatanya hidup mereka bertolak belakang dari apa yang Tuhan kehendaki. Bukan semakin melekat dekat kepada Tuhan, nyatanya mereka lebih melekat kepada dunia dengan segala kekuatannya. Bukan Tuhan yang menjadi andalannya, justru bangsa asinglah yang dipercayai dan andalkan.

Di Minggu awal tahun ini kita diingatkan kepada Pribadi sejati pemberi berkat. Pribadi pemberi harapan pasti, bukan yang semu. Kepada kita dan juga keluarga, Tuhan menyediakan segala hal terbaik untuk meniti hidup bersama-Nya. Sambut dan nikmati semua rancangan-Nya yang sempurna tergenapi di dalam hidup kita. Selamat tahun baru 2022, Tuhan melimpahkan berkat-Nya. Ad Maiorem Dei Gloriam. (Herdyawan Yoga K.)