Renungan iGrow 1 November 2022 – Secercah Harapan

https://youtu.be/mb4sZT62R8w

Selasa, 1 November 2022
SECERCAH HARAPAN
Bacaan Alkitab: Yesaya 4

Ayat Emas: Yesaya 4:2
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput.

Ada secercah harapan bagi umat-Nya di tengah penderitaan akibat penghukuman dari Tuhan. Inilah yang disampaikan oleh Yesaya di dalam nubuatannya. Bukan sekadar sebuah harapan kosong, namun harapan yang menuju pada karya keselamatan melalui Mesias.

Melalui Yerusalem, karya penebusan Kristus dimulai, seperti yang telah dinubuatkan oleh Yesaya. Rencana besar Allah ini tak berhenti ataupun berubah meski umat-Nya berada di dalam penderitaan dan pembuangan ke negeri asing. Tunas tetap akan muncul dari antara bangsa ini seperti yang dijanjikan Allah pada mereka.

Di tengah kesulitan dan penderitaan di dunia ini, Allah tetap menyatakan dan memegang janji pada setiap umat yang dikasihi-Nya. Bukan sekadar janji pemeliharaan, namun lebih dari itu adalah janji keselamatan yang sudah dikerjakan melalui Tuhan Yesus. Inilah janji terbesar yang sudah Tuhan kerjakan dan tepati bagi kita. Janji terbesar saja Ia penuhi, apalagi yang “kecil-kecil”. Tentu Tuhan penuhi!

Doa
Kami bersyukur ya Tuhan, di tengah ketidaktaatan dan penderitaan yang terjadi, Engkau tetaplah Allah yang memegang janji setia. Amin. (hyk)

Alkitab Audio

Renungan iGrow 31 Oktober 2022 – Akibat Jauh Dari-Nya

https://youtu.be/3vakIaMkDok

Senin, 31 Oktober 2022
AKIBAT JAUH DARINYA
Bacaan Alkitab: Yesaya 3

Ayat Emas Yesaya 3:1
Maka sesungguhnya Tuhan, TUHAN semesta alam, akan menjauhkan dari Yerusalem dan dari Yehuda setiap orang yang mereka andalkan, segala persediaan makanan dan minuman.

Kehancuran yang akan menimpa Yehuda dan Yerusalem kembali diangkat oleh Yesaya di dalam pasal ini. Hal-hal yang akan menimpa mereka adalah dijauhkannya segala yang mereka pakai sebagai sumber kehidupan, diizinkan mengalami kebingungan dan menghadapi krisis kepemimpinan. Dengan terjadinya hal tersebut, nyatalah bahwa penderitaan akibat kehancuran yang dialami umat ini semakin lengkap.

Kita telah mengetahui bahwa kehancuran dan penghukuman yang mereka harus terima adalah dampak dari perilaku jahat dan pemberontakan yang dilakukan di hadapan Allah. Di dalam pasal ini, Yesaya juga menyinggung peran pemimpin-pemimpin di tengah umat-Nya yang digambarkan sebagai pemimpin menyesatkan dan hakim penganiaya orang yang tertindas. Semua hal tersebut membuat Allah “hilang kesabaran” sehingga melalui hukumanlah Ia mendidik kembali bangsa pilihan-Nya itu.

Segala hal yang membuat kita jauh dari Tuhan adalah sesuatu yang tidak berkenan bagi-Nya. Demikian juga penyesatan dan ketidakadilan serta sesuatu yang membuat kita tidak bersandar lagi pada-Nya. Apakah harta, kekuasaan, dan pemimpin yang kita miliki sudah memalingkan kita jauh dari Tuhan?

Doa
Ampuni kami ya Tuhan, jika kami tersesat dan jauh dari-Mu. Amin. (hyk)

Alkitab Audio

Renungan iGrow 30 Oktober 2022 – Sombong Akan Direndahkan

https://youtu.be/9C3oVLztuBo

Minggu, 30 Oktober 2022
SOMBONG AKAN DIRENDAHKAN
Bacaan Alkitab: Yesaya 2

Ayat Emas: Yesaya 2:11
Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.

Yesaya mengutarakan perihal datangnya hari penghukuman melalui nubuatannya. Hari di mana Allah menunjukkan kuasa dan otoritas-Nya atas segala ciptaan. Akan tiba saatnya, segala hal yang diandalkan bangsa Israel akan bertekuk lutut di hadapan Allah. Semua tak berdaya, lenyap di tengah semarak kedahsyatan dan kemegahan-Nya.

Keinginan mengejar kekayaan berlebih dan penyembahan berhala yang dilakukan oleh bangsa Israel telah menjadikan mereka lupa akan Tuhan. Sehingga banyak di antara mereka terjebak pada sikap tinggi hati, angkuh dan semau gue, yaitu memberontak pada ketetapan Tuhan.

Kesombongan atau kecongkakan adalah sikap yang sangat dibenci oleh Allah, namun sebaliknya kerendahan hati diganjar dengan limpahan kasih. Yakobus di dalam suratnya berkata: “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. “”

Doa
Condongkanlah hati kami ya Tuhan, agar dari hari ke hari kami memiliki kerendahan hati di hadapan-Mu. Jauhkan dari sikap sombong dan congkak. Amin. (hyk)

Alkitab Audio

Renungan iGrow 29 Oktober 2022 – Durhaka

https://youtu.be/YrS0lzB3920

Sabtu, 29 Oktober 2022
DURHAKA
Bacaan Alkitab: Yesaya 1

Ayat Emas: Yesaya 1:2b
Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku.

Hari ini kita mengawali pembacaan kelompok kitab yang disebut Kitab-Kitab Nabi, yaitu Kitab Yesaya hingga Maleakhi. Kita akan memulai dari pasal pertama kitab Yesaya. Yesaya, demikian kitab ini dinamai seperti nama seorang nabi di tengah bangsa Israel. Sebagai seorang nabi, tugas Yesaya tidaklah mudah karena kepadanyalah Allah menyatakan seruan kepada bangsa yang dipilih-Nya.

Yesaya melukiskan gambaran umat Allah sedemikian jelas di dalam nubuatannya. Bagaimana umat pilihan tersebut hidup jauh dari Tuhan, bukan hanya menjauh namun juga memberontak kepada-Nya. Bangsa ini menjadi bangsa yang tidak mampu menjaga kesetiaan kepada Allah, Pribadi yang selama ini telah memelihara mereka. Bangsa ini menyembah berhala dan menduakan Tuhan. Tak berhenti di sana, rupanya mereka pun berkompromi dengan orang asing yang menjadikan mereka berselimut dosa. Melalui Yesaya pula, Allah mengingatkan bahwa ritual ibadah yang dikerjakan bangsa ini adalah kejijikan di mata Allah (ayat 13).

Mari menilik hati kita masing-masing, jangan-jangan keadaan kita mirip dengan situasi yang terjadi di tengah bangsa Israel. Hidup seenaknya berselimut dosa, menduakan Allah namun merasa bahwa rutinitas ibadah kita berkenan di hadapan-Nya. Bertobatlah dan berbalik kepada-Nya, Allah yang membesarkan kita.

Doa
Ya Tuhan, ampuni kami yang hidup jauh dari-Mu. Amin. (hyk)

Alkitab Audio

Renungan iGrow 28 Oktober 2022 – Cinta yang Dimateraikan

Jumat, 28 Oktober 2022
CINTA YANG DIMETERAIKAN
Bacaan Alkitab: Kidung Agung 8

Ayat Emas: Kidung Agung 8:6
Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

Mari perhatikan beberapa hal penting tentang rumah tangga atau pernikahan melaui ayat ini.

Cinta Kuat Seperti Maut
Saking kuatnya, ia tidak dapat dipisahkan oleh situasi dan kondisi apapun kecuali maut dan kematian menjemput.

Dimeteraikan Di hati
Janji setia pernikahan tak hanya terucap di altar dan tertulis di secarik kertas surat pernikahan, tapi termeterai di hati. Artinya, merusaknya bukan hanya menyobek kertas dan mengabaikan janji pernikahan tapi merusak inti kehidupan. Ingat, hati adalah inti atau pusat kehidupan.

Seperti Nyala Api Tuhan
Cinta itu dianugerahkan oleh Tuhan. Tuhanlah yang menyatukan dua pribadi menjadi satu. Merusaknya berarti mengabaikan Tuhan dan anugerah-Nya yang telah diberikan. Seperti Tuhan gigih dan sabar dengan kelemahan kita, mestinya kita juga begitu dengan pasangan.

Doa
Ajar kami cinta seperti milik-Mu, ya Tuhan. Amin. (JeRu)

Renungan iGrow 27 Oktober 2022 – Gairah Cinta

https://youtu.be/MjltTCzwzH0

Kamis, 27 Oktober 2022
GAIRAH CINTA
Bacaan Alkitab: Kidung Agung 7

Ayat Emas: Kidung Agung 7:10-11
Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju. Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!

Bertambahnya umur pernikahan, tak jarang membuat gairah dan api cinta menjadi redup dan tak menyala. Tentu banyak hal yang membuat pancaran gairah itu menjadi lemah, dan salah satunya sudah kita bahas kemarin, yaitu tidak terisinya kantong emosi kita dan pasangan kita. Ini bisa berarti bahwa gairah itu sebenarnya tidak padam tapi bisa jadi teralihkan kepada pihak lain.

Beberapa penafsir mengatakan bahwa ayat ini diucapkan oleh sang istri, setelah ia mendapatkan banjir pujian dan rasa sayang dari suaminya. Reaksi wajar dan logis dari kekaguman sang suami atas istrinya, baik terhadap lahiriah dan batiniahnya, membangkitkan cinta dan gairah yang besar dari sang istri. Lihatlah bagaimana ia dengan senang berkata, “Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju. Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!” (ayat 10-11).

Jangan salahkan pasangan kita jika merasa api cinta dalam rumah tangga mulai tidak terang lagi. Tapi tengoklah diri kita. Mulai miskinkah pujian kita kepada pasangan kita? Mulai jarangkah kita memeluk pasangan kita? Bangkitkan gairah itu dari diri kita dulu dengan cara memperhatikan kebutuhan pasangan kita.

Doa
Tuhan, ampuni kami jika selama ini kami menjadi pasangan yang hanya menuntut kepada pasangan kami. Amin. (JeRu)

Alkitab Audio

Renungan iGrow 26 Oktober 2022 – Pujilah Pasanganmu

https://youtu.be/ny_pVmhNy1o

Rabu, 26 Oktober 2022
PUJILAH PASANGANMU
Bacaan Alkitab: Kidung Agung 6

Ayat Emas: Kidung Agung 6:4
Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya.

Banyak pernikahan menjadi hancur, dan ternyata dimulai dari defisitnya pujian yang diterima oleh salah satu pasangan, entahkah istri atau suami. Ketika kekurangan ini dipenuhi di suatu tempat lain yang bukan rumahnya sendiri, dan dari seseorang yang bukan suami atau istrinya sendiri, maka hal tersebut akan menjadi awal keretakan keluarga.

Semua orang, tanpa terkecuali, sangat memerlukan pujian dan pengakuan. Ibarat sebuah kantong, maka kantong tersebut harus diisi oleh orang yang tepat dan di tempat yang tepat. Ketika kantong itu berkurang dan apalagi kosong, dan orang yang seharusnya mengisi tidak berusaha memenuhinya, maka akan membuat pemilik kantong emosi ini kering. Akan sangat berbahaya jika kantong ini tanpa sengaja diisi oleh pihak yang lain.

Istri sangat membutuhkan pujian yang tulus dan penuh cinta dari suaminya. Suami bertanggung jawab untuk memenuhinya dengan tepat. Demikian sebaliknya, suami butuh pengakuan dan rasa hormat dari istrinya. Sang istri harus memahami dan mengisi secara sengaja. Masing-masing pasangan harus menjadi pihak yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan penuh cinta. Jangan biarkan orang lain yang mengisi kekosongan-kekosongan ini.

Doa
Tolonglah ya Tuhan agar kami memahami kebutuhan pasangan kami dan memenuhinya dengan tulus. Amin. (JeRu)

Alkitab Audio

Renungan iGrow 25 Oktober 2022 – Dinamika Rumah Tangga

Selasa, 25 Oktober 2022
DINAMIKA RUMAH TANGGA
Bacaan Alkitab: Kidung Agung 5

Ayat Emas: Kidung Agung 5:2
Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. “Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!”

Beberapa penafsir mengatakan bahwa situasi di dalam perikop ini adalah ketika ketegangan terjadi antara suami dan istri. Adalah lumrah ketika rumah tangga mengalami masa-masa sulit, entahkah karena kurang terjalinnya komunikasi yang baik, atau harapan-harapan kita yang tidak mampu dipenuhi oleh pasangan kita atau sebaliknya, dan masih banyak sumber yang lain.

Situasi yang demikian, sebenarnya, adalah ruang yang baik bagi setiap pribadi untuk makin bertumbuh dewasa di dalam pernikahan. Empati atas kelemahan pasangan, tolerir terhadap kesalahan adalah sikap-sikap yang perlu dikembangkan, sambil kita sendiri menyadari bahwa kita pun memiliki kelemahan dan juga kerap melakukan kesalahan. Menerima pasangan kita apa adanya adalah mata pelajaran penting yang harus kita kuasai.

Alih-alih saling menuding, sebagai pribadi yang ingin bertumbuh dalam kelas hidup pernikahan, memaafkan dan meminta maaf, serta saling menerima adalah cara jitu untuk melunakkan ketegangan yang sedang hadir dalam pernikahan. Bukankah itu yang Tuhan Yesus lakukan kepada kita?

Doa
Ajarlah kami ya Tuhan agar mampu mengolah ketegangan yang rasanya menyulitkan menjadi harmoni yang indah nan lembut. Amin. (JeRu)

Alkitab Audio

Renungan iGrow 24 Oktober 2022 – Pujian untuk Kekasih

Senin, 24 Oktober 2022
PUJIAN UNTUK KEKASIH
Bacaan Alkitab: Kidung Agung 4

Ayat Emas: Kidung Agung 4:1a
Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau!

Sebuah pujian yang tulus dapat membangkitkan rasa percaya diri dan rasa dicintai. Sayangnya, tidak semua orang pandai memuji. Alasannya bisa bermacam-macam. Suami-suami yang jarang memuji istri biasanya karena gengsi atau malu. Istri-istri yang jarang memuji suami biasanya karena tidak biasa. Namun ada alasan lain yang menyedihkan yang membuat seseorang tidak bisa memuji pasangan, yaitu ia tidak bisa menemukan kelebihan pasangannya. Ia merasa tidak ada satu hal pun di dalam diri pasangannya yang layak untuk menerima pujian.

Dalam diri setiap manusia, Tuhan menaruh hal-hal positif, talenta dan kemampuan khusus. Jika kita tidak bisa menemukan alasan untuk memuji pasangan kita, kita tidak menghargai karya kasih Tuhan. Kita belum bisa memahami bahwa pasangan yang dikaruniakan Tuhan kepada kita, adalah berharga dan mulia di mata Tuhan.

Belajarlah untuk memberi pujian kepada pasangan Anda. Kata pujian Anda akan memberi dampak berbeda bagi kehidupan pasangan Anda. Perasaan dihargai, dicintai dan diterima akan membantu pertumbuhan emosi yang sehat. Dengan demikian, jalinan hubungan Anda dengan pasangan makin kuat dan indah.

Doa
Tuhan, ajar kami memberikan pujian yang tulus dan penuh cinta kepada pasangan kami. Amin. (Enji)

Alkitab Audio

Renungan iGrow 23 Oktober 2022 – Perasaan Rindu

Minggu, 23 Oktober 2022
PERASAAN RINDU
Bacaan Alkitab: Kidung Agung 3

Ayat Emas: Kidung Agung 3:2
Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.

Baik bagi pasangan yang belum menikah ataupun yang sudah menikah, mempertahankan keindahan sebuah hubungan bukanlah perkara mudah. Ada masa-masa, relasi kita dengan pasangan terasa hambar. Di titik ini biasanya mudah sekali bagi kita untuk terpicu konflik, yang bisa jadi mengancam kelangsungan hubungan kita.

Terlalu sering berkomunikasi dan melakukan banyak hal bersama-sama, membuat kita kehilangan rasa rindu di hati. Di sinilah kita perlu belajar seni membangkitkan kembali perasaan tersebut. Bagi pasangan yang belum menikah mengurangi pertemuan untuk sementara waktu adalah salah satu cara yang disarankan. Sedangkan bagi suami istri, meluangkan waktu untuk diri sendiri juga salah satu cara yang baik untuk mengurangi kejenuhan. Kita dapat mengambil waktu untuk bertemu dengan sahabat, melakukan hobi, berdoa secara khusus, belajar sesuatu yang baru dan sebagainya.

Dengan mengambil jarak sesaat dari pasangan, kita dapat memiliki kesempatan untuk merenungkan perjalanan hubungan kita selama ini. Kita dapat melakukan instrospeksi diri dan menemukan kembali tujuan Tuhan mempertemukan serta menyatukan kita dengan pasangan kita.

Doa
Tuhan, bangkitkan kehangatan kasih kami dengan pasangan kami. Amin. (Enji)

Alkitab Audio