Morning Devotion GP Kids – 11 Oktober 2022

Renungan, 11 Oktober 2022

Matius 5:16
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga”.

Selamat pagi adik-adik GP Kids.
Ayat di atas adalah suatu bagian dari khotbah Tuhan Yesus di bukit yang sudah sering kita dengar dan baca. Tuhan memanggil kita semua anak-Nya untuk menjadi garam dan terang di tengah dunia ini (Matius 5:13-14). Menjadi garam dan terang artinya menjadi teladan, membagi berkat dan membawa dampak yang positif bagi lingkungan di mana kita hidup.

Kali ini kita akan merenungkan, apa tujuan kita dipanggil untuk menjadi terang bagi sekitar kita. Hal ini penting karena pada zaman sekarang ada banyak alasan bagi seseorang untuk melakukan sesuatu yang terlihat baik tetapi tidak dengan tujuan yang baik. Ada orang yang melakukan kebaikan karena ingin menuntut balasan atau imbalan dari orang lain. Sebagai contoh mungkin kalian pernah menemui teman yang suka memberi barang atau makanan kepada kalian karena ingin dapat contekan saat ulangan atau membuat PR. Ada juga orang yang melakukan kebaikan karena ingin dilihat dan dipuji orang lain. Mereka sering menceritakan kebaikan mereka di Social Media atau Youtube hanya supaya mereka mendapat comment dan likes. Hal ini bertentangan dengan perintah Tuhan Yesus: “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu” (Matius 6:3). Ketika kita melakukan kebaikan dengan motivasi yang tidak benar, sejatinya kita belum benar-benar menjadi terang bagi sekitar kita.

Di ayat di atas, Tuhan Yesus mengajarkan apa yang seharusnya menjadi alasan kita dalam berbuat kebaikan kepada sesama kita, yaitu untuk “memuliakan Bapamu yang di sorga”. Tujuan kita dalam berbuat baik bukanlah untuk kepentingan dan keuntungan kita sendiri. Tuhan ingin memakai kita menjadi wakil Tuhan dalam menjadi terang agar dunia ini bisa melihat sumber terang yang sejati, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dan ketika nama Yesus ditinggikan, maka nama Bapa akan dipermuliakan. Dengan cara pikir yang seperti demikian, kita akan lebih berhati-hati dan sungguh-sungguh dalam berelasi dengan orang-orang sekitar kita.

Marilah kita melihat ke diri kita masing-masing, apakah kita sudah menjadi terang yang membawa kemuliaan bagi nama Tuhan?
Kiranya Tuhan menolong kita untuk menjadi pelaku-pelaku Firman-Nya.
Tuhan memberkati aktivitas adik-adik sekalian hari ini.

  • Ko Dimas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.