Devotion, 20 Februari 2023
Matius 6:12
“Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.”
Syalom adik-adik.
Pernahkah adik-adik merasa tersakiti, marah, jengkel banget atau dendam berkali-kali? Pasti ada di antara kita yang mengalaminya. Bahkan, kita sering bergumul apakah harus terus-menerus memaafkan? Petrus mungkin mengalaminya; itu sebabnya, beliau bertanya kepada Tuhan Yesus Kristus, “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”
Tuhan Yesus Kristus memberikan perumpamaan tentang seorang raja yang mengadakan perhitungan hutang pada hamba-hambanya dan didapati seorang yang berutang sebanyak sangat banyak sekali. Hamba itu memohon dan sang raja tergerak hatinya oleh belas kasihan kemudian menghapus semua hutang hambanya itu. Namun, hamba itu tidak melakukan hal yang sama kepada orang yang berhutang kepadanya; ia malah memasukkan orang itu ke dalam penjara. Raja yang tadi membebaskannya dari hutang menjadi sangat marah sehingga memberinya hukuman berat yang sebelumnya sudah dihapus.
Dari perumpamaan itu, Tuhan Yesus Kristus menegaskan bahwa Allah Bapa di Surga juga tidak akan mengampuni kita jika kita tidak mengampuni orang lain dengan sepenuh hati.
Gambaran hutang hamba raja sejumlah sepuluh ribu talenta kepada raja itu adalah gambaran dosa-dosa manusia di hadapan Tuhan Yesus Kristus. Jumlah dosa-dosa kita sangat banyak tak terhingga.
Kita sering tidak bisa mengampuni kesalahan orang lain yang tidak seberapa. Namun, seberapa banyak dan besar pun dosa kita, Tuhan Yesus Kristus tetap membuka pintu pengampunan.
Harta dan hidup kita tidak akan bisa membayar besarnya hutang dosa kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan Yesus Kristus sudah mengampuni dan membayar lunas semua dosa kita pada masa lalu, hari ini, dan masa depan melalui pengorbanan-Nya kematian di kayu salib.
Tuhan Yesus Kristus menghendaki setelah kita menerima pengampunan-Nya, kita harus bisa mengampuni siapapun orang yang bersalah kepada kita dengan sepenuh hati.
-Cik Joice-