Devotion, 8 Maret 2023
Markus 10:45
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Menjadi orang terkemuka atau menjadi pemimpin itu berarti menjadi orang yang terhormat yang memiliki kekuasaan dan pasti dikenal. Ketika mendefinisikan seperti itu, kita tidak bisa melupakan bahwa menjadi pemimpin itu berarti mempunyai tanggung jawab yang lebih berat dan mempunyai tugas yang tingkat kesulitannya juga lebih tinggi. Sebab, kepemimpinan berkaitan dengan keputusan yang menyangkut hidup lebih banyak orang.
Dalam Firman Tuhan hari ini memang Yohanes dan Yakobus tidak meminta menggantikan posisi Sang Guru. Tetapi meminta posisi di sebelah kanan dan di sebelah kiri yang bermakna memiliki otoritas yang lebih dari yang lain. Tentu hal ini membuat murid-murid yang lain menjadi marah.
Apa jawaban Tuhan Yesus? Tuhan Yesus merespon kedua murid itu dan juga memberi jawaban terhadap kemarahan para murid yang lain. Karena kita adalah pemimpin, baik di kelas, di sekolah, atau di manapun itu adalah anugrah dari Tuhan Yesus Kristus.
Bagi kita orang beriman, memimpin berarti melayani, dan menjadi pemimpin berarti menjadi pelayan atau hamba. Jika para pekerja atau hamba melakukan tugasnya, itu berarti yang memimpin mereka ini juga adalah pekerja dan hamba.
Tuhan Yesus mengingatkan bahwa dalam Kerajaan Allah seorang pemimpin tidaklah bersikap seperti pemimpin yang ada di dunia ini, yang menggunakan kuasa serta otoritas yang ada padanya untuk kepentingan pribadinya dan tidak menganggap orang lain lebih rendah melayani. Seperti yang dikatakan Tuhan Yesus, pemimpin berarti memandang orang lain sebagai saudara yang ada untuk dilayani bukan untuk ditindas. Pemimpin yang melayani dan yang memberikan dirinya untuk kesejahteraan orang lain adalah pemimpin yang diinginkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Kesempatan untuk melayani itu datang dari Tuhan Yesus.
๐CikJoice๐